a href='#'>Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads

BP3MI Jatim Gelar Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial untuk Purna Pekerja Migran Bermasalah di Blitar

 


Blitar, miatranegaranews.co - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Timur menyiapkan program rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi purna pekerja migran Indonesia (PMI). Rapat koordinasi terkait program ini digelar di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar pada Kamis, 18 September 2025.


Kegiatan ini bertujuan untuk membantu purna PMI yang pulang dalam kondisi bermasalah, baik secara fisik maupun psikis. Mereka yang kembali sering kali menghadapi berbagai persoalan, seperti trauma, depresi, kecelakaan kerja, perlakuan tidak manusiawi, hingga penolakan dari keluarga. Kondisi ini membuat mereka merasa tidak berharga, kurang percaya diri, dan semakin terpuruk.


Kepala BP3MI Jawa Timur, Gimbar Ombai Helawarnana, menjelaskan bahwa program ini adalah wujud kehadiran pemerintah. "Kegiatan ini sebagai wujud hadirnya pemerintah kepada purna PMI yang mengalami kendala," ujarnya.


Rehabilitasi berfokus pada pemulihan mental dan sosial agar purna PMI dapat kembali menjalankan perannya di keluarga dan masyarakat secara wajar. Sementara itu, reintegrasi sosial adalah proses penyatuan kembali purna PMI dengan keluarga atau pihak lain yang dapat memberikan perlindungan.


Program ini didasari oleh UU 18/2017 tentang Pelindungan PMI, PP 59/2021, dan Peraturan BP2MI 6/2023. Sasarannya adalah purna PMI yang mengalami masalah di negara penempatan dan pulang ke daerah asal dengan kondisi fisik atau mental yang menjadi beban keluarga.


"Tujuannya adalah membantu purna PMI bermasalah dan keluarganya dalam meringankan beban, memfasilitasi mereka agar mampu hidup mandiri, serta menyembuhkan trauma, stres, maupun depresi," tambah Gimbar.


Blitar dipilih sebagai lokasi percontohan (pilot project) karena merupakan kantong PMI terbesar kedua di Jawa Timur, sedangkan Jawa Timur sendiri merupakan provinsi dengan jumlah PMI terbanyak di Indonesia. "Harapannya kegiatan ini akan terus dilakukan di masa mendatang," kata Gimbar.


Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar, Nanang, menyambut baik inisiatif ini. "Kegiatan ini sangat positif. Memang ada kegiatan rehabilitasi khusus buat PMI di Blitar yang bermasalah fisik maupun psikis," ungkapnya.

Ia berharap program ini dapat meringankan beban keluarga purna PMI yang pulang tanpa keberhasilan. "Negara ikut campur, hadir dalam mengatasi ataupun meringankan beban mereka," lanjutnya.


Kegiatan rehabilitasi dan reintegrasi sosial ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada 1-2 Oktober 2025 di Kabupaten/Kota Blitar dengan target 20 purna PMI dan keluarga. Partisipasi dari berbagai instansi, seperti Dinas P3AK Jatim, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Dukcapil, RSUD Mardi Waluyo, HIMPSI, dan relawan purna PMI diharapkan dapat membantu para purna PMI mengatasi berbagai masalah, beradaptasi, dan kembali menjadi bagian dari keluarga serta masyarakat. 


Priska MNnews

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama