a href='#'>Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads

Tilik Warga Program Kesehatan Jiwa, Bupati Sunaryanta Mengunjungi Rumah Pak Martowiyono Yang Dua Anaknya Mengalami Gangguan Jiwa


Gunungkidul, mitranegaranews.co || Bupati Gunungkidul, Sunaryanta begitu tiba di Padukuhan Ploso, Kalurahan Petir, langsung menyambangi rumah bapak Martowiyono yang memilik dua orang anak mengalami gangguan jiwa, yaitu Suyitno ( 53 ) dan Sujarwanto ( 50 ) yang tinggal dalam satu rumah. Kunjungan Bupati Gunungkidul hari ini dalam rangka tilik warga program kesehatan jiwa yang diadakan di Padukuhan Ploso Petir, Rongkop, Gunungkidul pada hari Rabu 29 Mei 2024 siang.


Setelah berkunjung kerumah pasien ODGJ tersebut Bupati menuju Balai Padukuhan Ploso guna menemui pasien - pasien ODGJ se Kalurahan Petir. Hadir dalam acara tersebut antara lain Bupati beserta OPD, Panewu Kapanewon Rongkop Esi Suharto, S.H, M.Si beserta Forkompinkap, Lurah Kalurahan Petir, Sarju S.I.P dan Pamong serta Bamuskal, juga keluarga pasien ODGJ serta sejumlah undangan lainya.


Dalam Sambutanya Lurah Kalurahan Petir Sarju S.I.P mengatakan bahwa di Kalurahan Petir, jumlah pasien ODGJ ada 24 orang, sementara yang ada di Padukuhan Poloso sendiri sebanyak 7 orang.


Bupati Gunungkidul, Sunaryanta sebelum memberikan sambutan sempat mengajak ngobrol dengan tiga orang pasien ODGJ. Setelah itu Bupati antara lain  mengatakan, kalau kita bicara tentang manusia, esensi kehidupan manusia itu adalah jiwa. Jadi kalau orang sudah kena jiwanya maka yang akan terjadi adalah macam, macam. Karena jiwa ini tidak berdiri sendiri. Jiwa ini juga berpadu dengan sebuah anatomi yaitu otak kita. Ketika otak ini terkena, pasti jiwanya juga akan terkena. Jiwa itu sendiri, sering saya katakan, sering dipengaruhi oleh kehidupan dan lingkunganya. Salah satunya itu tadi, bupati mencontohkan dalam komunikasi langsung dengan pasien ODGJ yang mengaku jadi terganggu jiwanya karena sering kena tekanan amarah orangtua/mertua.


Sehingga bentuk - bentuk tekanan atau gangguan lain dalam jiwa seseorang tersebut sampai masuk dalam alam bawah sadar, kata Bupati. Menurut orang nomer satu di Gunungkidul ini, pasien yang demikian ini masih bisa diobati jiwanya, bisa disempurnakan, tapi memang lama. Kalau didalam agama, satu yaitu bisa diterapi dari dirinya sendiri dan di do'akan. Dari sisi medis, banyak. Dipandu alam bawah sadar atau jiwanya itu di navigasi, terang Buapati. Tapi ini semua harus dilakukan oleh ahlinya. Untuk itu kami serahkan kepada Pemerintah Kalurahan, dimana saat ini sudah memiliki yang namanya Lentera Jiwa yang lebih memahami karakter warganya,  pungkas Bupati.


Sementara itu Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( Dinsos PPPA ) Kabupaten Gunungkidul  Asti Wijayanti mengatakan bahwa Bupati Gunungkidul Bapak Haji Sunaryanta menaruh perhatian cukup besar pada Kalurahan Petir dengan adanya penyandang ODGJ. Dilaporkan  pula bahwa di Gunungkidul sendiri jumlah pasien ODGJ  ada 6286 jiwa. Belum semuanya mendapatkan tempat yang baik di masyarakat. Dinas Sosial sendiri dalam melayani warga yang mengalami gangguan kejiwaan maupun yang lain sudah memiliki fasilitas  RPS Welas Asih yang digunakan untuk melayani klain odgj/oddp, orang terlantar maupun korban kelerasn dan lainya.

( Penulis : Wajiyo )


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama