a href='#'>Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads

Sungguh Kasihan Petani Pesisir Selatan Gunungkidul Bakalan Gagal Panen Untuk Kedua Kalinya Pada Musim Tanam Tahun Ini


 Gunungkidul, mitranegaranews.co || Petani kususnya yang berada di pesisir Selatan Kabupaten Gunungkidul, sungguh kasihan, karena diperkirakan akan gagal panen untuk yang kedua kalinya pada musim tanam tahun ini. Pada musim tanam 2023 sebagai musim tanam pertama sudah mengalami gagal panen padi sebagai hasil pertanian andalan yang bisa digunakan sebagai setok pangan dalam satu tahun. Penyebab gagal panen padi karena curah hujan yang rendah pada saat tanaman padi sangat membutuhkan air, sementara tanah didaerah ini adalah ladang yang mengandalkan curah hujan, tidak ada perairan lain.


Beberapa orang petani di Kapanewon Rongkop dan Girisubo yang berhasil ditemu awak media saat diladang, menunjukan lahan tanaman kacangnya nampak layu bahkan ada yang mati karena sejak menanam hingga saat ini gak ada hujan. Sekitar pertengahan bulan April lalu para petani mulai menanam kacang, kedelai maupun jagung sebagai tanaman palawija disaat musim tanam kedua. Sampai hari ini belum ada hujan. Dipastikan kalau sampai ahkir bulan ini gak ada hujan, jelas kami akan gagal panen, sebab usia tanaman kacang sudah masuk usia rata - rata  dua bulan.


Panewu Kapanewon Rongkop Esi Suharto, S H, M.Si saat dihubungi melalui media Whatshapp kepada Mitranegaranews.co menuturkan, dengan perubahan musim yang dialami masyarakat tani, Rongkop yang notabene pertanianya mengandalkan tadah hujan, dengan hilangnya curah hujan yang sudah 1 bulan lebih, sehingga mempengaruhi proses pertanian kususnya pada tanaman kacang tanah, jagung dan palawija lainya jelas gagal panen alias puso, mungkin merata juga diwilayah Kapanewon lain, terang Panewu Esi Suharto.


Mudah - mudahan hal ini akan mendapatkan perhatian pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah.Wujud perhatian ini bisa berupa bantuan bibit pada musim tanam kedepan, penghapusan utang pupuk dan KUT. Bisa juga sekiranya ada bantuan berupa pengadaan sumur - sumur bor yang bisa mengairi lahan - lahan pertanian agar tidak bergantung pad curah hujan saja, harap Panewu Rongkop.


Menurut Panewu Rongkop Esi Suharto, itu tadi konsep jangka panjang, sedangkan untuk jangka pendek mohon perhatian baik melalui BUMN, BUMD, atau lembaga lainya agar bisa memberikan dana CSRnya untuk mengatasi kemiskinan akibat gagal panen. Bisa berupa bantuan sosial ( bansos ) seperti sembako atau bantuan usaha yang mampu menghasilkan pendapatan bagi masyarakat, harap Panewu Esi Suharto.


Seperti sudah menjadi hal yang lumrah ketika petani mengalami dilema dalam menghadapi masalah pertanian akibat gagal panen atau masalah harga komuditas menjadi rendah disaat musim panen. Sehingga petani rata rata hanya bisa pasrah saja. Meskipun mereka tetap berharap ada orang - orang baik dan perhatian langsung dari pemerintah. Petani selalu dihadapkan pada posisi yang kurang diuntungkan. Seperti saat ini gagal panen padi dan akan gagal lagi panen kacang tanah. Masih harus dihadapkan pada harga jagung yang turun tajam  saat panen tahun ini.


Monggo para pejabat dan wakil Rakyat untuk turun langsung ketengah - tengah kaum tani agar bisa merasakan derit kaum tani saat ini yang nyata - nyaya menghadapi kesulitan.

( Penulis : Wajiyo )


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama