a href='#'>Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads

Proyek Revitalisasi SD Negeri 1 Negara Batin Diduga Sarat Penyimpangan, Material Tidak Sesuai RAB Terkuak di Lapangan

TANGGAMUS, MNnews // Proyek revitalisasi SD Negeri 1 Negara Batin, Kabupaten Tanggamus, senilai Rp760.287.074, kembali memunculkan pertanyaan publik setelah ditemukan dugaan kuat ketidaksesuaian material dan lemahnya pengawasan dalam pelaksanaannya. Temuan ini mencuat setelah pimpinan media Kompasx.com melakukan klarifikasi langsung kepada kepala sekolah pada Sabtu (7/12/2025).


Dalam pertemuan di ruang guru, kepala sekolah menyatakan bahwa Rencana Anggaran Biaya (RAB) mewajibkan penggunaan semen merek Tiga Roda. Namun, hasil peninjauan lapangan justru menunjukkan penggunaan semen berbeda, seperti Dinamik dan Indocement. Perbedaan merek dan harga tersebut mengindikasikan potensi penyimpangan anggaran, mengingat nilai material dalam RAB bersifat baku dan mengikat.


Tidak hanya material, kualitas pekerjaan pun menimbulkan tanda tanya besar. Pantauan media memperlihatkan pondasi bangunan dikerjakan dengan campuran batu kali dan batu pecah secara acak, praktik yang dinilai tidak memenuhi kaidah konstruksi dan berpotensi menurunkan daya tahan bangunan. Kondisi ini memperkuat dugaan bahwa proyek dilakukan tanpa pengawasan memadai dari pihak dinas.


Selain itu, pertanyaan lain muncul mengenai keputusan tidak merehabilitasi seluruh ruang kelas. Kepala sekolah berdalih bahwa dana Rp760 juta lebih tidak mencukupi untuk perbaikan total. Namun, temuan lapangan justru memperlihatkan pekerjaan yang terkesan setengah selesai, termasuk dugaan penggunaan campuran adukan yang tidak sesuai standar (1 semen : 5 pasir) yang berisiko membuat bangunan cepat rusak.


Informasi yang diterima media juga menyebut adanya keterlibatan kepala sekolah dan suaminya dalam pengerjaan proyek tersebut. Keterlibatan langsung pihak internal sekolah dalam pekerjaan fisik menimbulkan keraguan terkait transparansi, akuntabilitas, dan potensi benturan kepentingan.


Serangkaian temuan ini memicu desakan agar proyek revitalisasi tersebut segera diaudit. Inspektorat, Kejaksaan, dan BPK dinilai perlu mengambil langkah investigasi untuk memastikan apakah telah terjadi penyimpangan penggunaan anggaran negara. Pemeriksaan menyeluruh dinilai penting untuk mencegah potensi kerugian negara serta menjaga integritas pengelolaan dana pendidikan di Tanggamus.


Dilansir dari Kompasx.com


 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama